Ada seseorang yang takut tidak mampu menafkahi saat
mengetahui istrinya tengah mengandung sedangkan ia sudah memiliki 2 orang anak…
Ada orang yang takut mengundurkan diri dari pekerjaannya
yang haram karena gajinya besar
Wal ‘iyaadzu billah
Saudaraku yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, banyak diantara kita, yang mengaku beriman, yang sangat-sangat khawatir dengan kondisinya esok hari. Dan untuk menghilangkan kekhawatirannya, ia rela melakukan apa saja asalkan menurutnya bisa menjamin kelangsungan hidupnya di masa depan entah hal tersebut halal ataupun haram.
Namun, ternyata fenomena seperti ini sudah diketahui sejak 1,400
tahun yang lalu dimana Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadits
Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu
لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ
لَا يُبَالِي الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ أَمِنْ حَلَالٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ
“Akan datang suatu masa pada umat manusia, mereka tidak lagi
peduli dengan cara untuk mendapatkan harta, apakah melalui cara yang halal
ataukah dengan cara yang haram“
Betapa mengerikannya, seorang mukmin ketika ia tidak
memperdulikan kehalalan sumber penghasilannya, berarti ia telah kehilangan rasa
takut akan azab Allah ﷻ. Ia merasa biasa saja
dalam melakukan hal yang haram.
Padahal, jika ia betul-betul beriman, ia takkan merasa
khawatir dengan hari esok dimana Allah telah menuliskan takdir rezekinya di
Lauhul Mahfudz pada 50,000 tahun sebelum alam semesta ini diciptakan.
Selain itu, dengan demikian, ia pun menganggap dirinya
begitu rendah sehingga tidak berdaya untuk melakukan apapun untuk kelangsungan
hidupnya, padahal seekor cicak yang tidak dapat terbang pun tidak pernah
kelaparan karena kehabisan makanannya yaitu nyamuk yang notabene terbang bebas.
Rasulullah ﷺ pun bersabda, “Seandainya kalian betul-betul bertawakkal pada
Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rizki sebagaimana burung
mendapatkan rizki. Burung tersebut pergi
pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan
kenyang”
Subhanallah, betapa Allah ﷻ
sangat mengasihi hambanya yang bertawakkal kepada-Nya dengan memenuhi kebutuhan
rizkinya, sungguh, Allah adalah sebaik-baik pemberi janji. Bahkan, orang kafir sekalipun tetap Allah
penuhi rizkinya. Apakah kita sebagai
orang yang beriman, bertakwa, serta bertawakkal akan Allah telantarkan? Sungguh, Allah tidak pernah mengingkari
janji-Nya.
Wallahu a’lam
Referensi:
https://rumaysho.com/689-burung-saja-bekerja-untuk-meraih-rizki.html
https://almanhaj.or.id/2772-etika-mencari-nafkah.html